Blogger Widgets
Download this Blogger Template by Clicking Here!

Ad 468 X 60

Widgets

Sejarah

Berawal dari kekaguman K. H. Ahmad Dahlan sewaktu melihat kegiatan baris-berbaris JPO (Javaanche Padvinders Organistie) yang merupakan gerakan kepanduan Indonesia yang berdiri atas prakarsa S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916.
Tahun 1918 dibentuklah kepanduan Muhammadiyah dengan nama PADVINDER MUHAMMADIAH.
Tahun 1920 dengan kata sepakat nama PADVINDER MUHAMMADIYAH diganti dengan HIZBUL WATHAN yang berarti "PEMBELA TANAH AIR". Nama Hizbul Wathan sendiri berasal dari nama kesatuan tentara Mesir yang sedang berperang membela tanah airnya.
Pesatnya kemajuan Hizbul Wathan, rupanya mendapat perhatian dari NIPV (perkumpulan kepanduan Hindia Belanda). Pada waktu itu gerakan kepanduan yang mendapat pengakuan International hanyalah yang bergabung dalam NIPV tersebut.
Hizbul Wathan (HW) menolak ajakan NIPV untuk bergabung, karena HW sudah mempunyai dasar sendiri yaitu Islam, HW sudah mempunyai induk sendiri yaitu Muhammadiyah. Dan sesuai dengan induknya, HW anti penjajah, sehingga HW tidak dapat mengikuti aturan NIPV dan HW pun  di bubarkan.
Pada permulaan jaman Jepang, HW bangkit kemballi dan masih nampak kegiatannya, namun tidak lama kemudian pada tahun 1943 secara terang-terangan Jepang melarang berdirinya organisasi-organisasi kepanduan serta pergerakan lainnya di Indonesia.
Setelah kemerdekaan RI, pada tanggal 29 Januari 1950, Hizbul Wathan dibentuk kembali berdasarkan amanat Panglima Besar Jenderal Sudirman agar kepanduan Hizbul Wathan yang merupakan tempat pendidikan untuk cinta tanah air didirikan lagi.
Pesatnya perkembangan gerakan kepanduan di tanah air menjadi alasan bagi Pemerintah RI waktu itu untuk meleburkan seluruh organisasi kepanduan di Indonesia menjadi Gerakan Pramuka pada tanggal 9 Maret 1961.
Seiring dengan masa reformasi yang ditandai dengan runtuhnya Orde Baru tahun 1998, maka pada tanggal 10 Sya'ban 1420 H atau bertepatan dengan tanggal 18 November 1999 M, Kepanduan Hizbul Wathan dibangkitkan kembali oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

SHARE THIS POST   

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati
Author: Mohammad
Mohammad is the founder of STC Network which offers Web Services and Online Business Solutions to clients around the globe. Read More →

0 komentar: